Senin, 12 April 2010

Si Tigor kena virus Ben X

Hemm tiger gw kena virus dari klub BenXSpeed nih. Berawal dari hasutan sodara saya untuk memodifikasi tiger supaya jadi ngebut, akhirnya saya ikutin saran beliau. Oh iya sekedar info (soalnya yang bersangkutan suka kepengen eksis juga di dunia web) beliau pengin bengkelnya dipromosiin di web.. :) jadi ini deh kontaknya. Nama montirnya Benni, nomer kontaknya 08158716022, fotonya :


Nah setelah diomongin sana-sini, akhirnya jadilah si Tigor diganti partnya.

Part yang pertama diganti itu seher, karena seher yang digunakan itu harus bisa menambah tekanan kompresi, maka dipilihlah seher milik honda megapro. Seher ini memiliki karakteristik yaitu kubah atasnya "mblendung" alias kaya kepala ikan Lohan. Ini bisa menambah kompresi yang nantinya dihasilkan melalui pemampatan bahan bakar.



Selanjutnya part kedua yang diganti yaitu per kopling. Kegunaan per kopling ini untuk menambah daya hentak dari hasil kompresi yang sudah dihasilkan di ruang bakar. Kalo gak pake per racing, gak kerasa hentakan mesinnya :)
Nah waktu penggantian part ini timbul masalah. ternyata kaki empat (tempat pemegang plat dan kanvas kopling) si Tigor sudah habis. Makanya harus diganti, jadi ya agak lama disini, soalnya jarang yang jual spare part ini.. :p





Tergerus sama umur

Nah yang ketiga ini ganti Pilot Jet (biasa disebut PJ) karena asupan bahan bakar yang butuh banyak, maka Pilot Jet harus dibesarkan. Angka standar Honda Tiger untuk Pilot Jet adalah 38, jadi dinaikkan satu tingkat menjadi 40.



Lalu yang keempat adalah ganti knalpot. Setelah semua part tadi dipasang dan mesin sudah naik, yang terakhir diganti adalah knalpot. Kenapa knalpot harus diganti..? Karena kalau knalpot tidak diganti yang jenis freeflow, ditakutkan kompresi yang berlebihan akan tertahan di dalam ruang bakar dan berakibat mesin naik (Kepala mesin terbuka).



Setelah semua diganti, saya lakukan inreyen pada motor. Hasilnya..? wow, RPM mesin naik dengan cepat. Saya nggak perlu betot gas dalam-dalam untuk mendapatkan akselerasi maksimum.. :) kecepatan 0-100 yang biasanya bisa saya dapatkan dalam track panjang, sekarang bisa saya dapatkan dari trek kurang dari 600 meter.. :D

Puas deh sama modifikasi ini, mudah-mudahan bisa awet sampe saya bosen hehehe.
Moga infonya berguna ya.. :)

Selasa, 16 Maret 2010

Hihihi, Lucu deh sama Aparat

Hihihihihi.. Saya masih geli kalo inget-inget kejadian tadi :).

Jadi tadi sekitar jam 02.45 WIB saya mengantar Bapak saya ke terminal DAMRI untuk naik bus ke Bandara Cengkareng. Beliau mau berangkat tugas luar kota. Sebelum keberangkatan saya sempatkan untuk cek semua lampu-lampu, kelistrikan, karburator (kasat mata) dan ikatan barang bawaan (bawa koper gede). Setelah saya cek, ternyata lampu kecil rem belakang mati. "wah gak ada waktu untuk beli bohlam nih, cadangan juga gak ada, lagian mana ada bengkel motor buka jam segini.." saya bilang dalam hati. Setelah semua persiapan kelar, kami berangkat.



Dijalan ketemu sama mobil patroli (daerah Pajajaran), si co-driver suruh saya berhenti, saya pikir "wah bakal dipotong nih knalpot racing gw.". Eh ternyata setelah periksa surat-surat, kesalahan saya karena lampu rem belakang mati. Terus saya diajak deh ke mobil patroli yang udah berhenti. Disitu saya di tunjukkan pasal pelanggarannya. Kalo gak salah pasal 54 tentang pelanggaran teknis kendaraan (CMIIW). Terus surat tilang dibuat deh, sembari nulis pak polisi tanya "mau kemana..?". Saya jawab "Mau antar bapak ke terminal DAMRI pak, ada tugas luar kota.". Terus percakapan berlanjut layaknya tidak ada masalah (Sok SKSD gitu sama polisi-udah adatnya HTML-er kali ya... :p). Setelah surat tilang dibuat, beliau bilang, "Nanti ikut sidang ya hari Kamis." terus saya jawab "Hari kamis besok pak?". beliau bilang "Minggu depan aja." setelah itu tanpa disangka-sangka (lha wong udah ditulis surat tilangnya + udah ditentuin hari sidang kok) beliau bertanya "Ini mau diselesaikan disini atau sidang aja..?" langsung saya jawab tegas "Sidang aja pak." Eh tak dinyana beliau langsung bilang "Gini aja deh pak, ini teguran aja buat bapak, kalau lampu belakang itu penting karena menyangkut keselamatan...." terus saya potong "Iya pak, saya juga dulu lampunya sempet mati terus ketabrak mobil pas lampu merah." beliau lalu meng-iyakan. "Nah sudah pernah ngalamin juga kan, makanya lain kali di cek dulu semua sebelum perjalanan. Apalagi perjalanan malam kaya gini pak." Saya jawab iya aja, dalam pikiran saya "Kok gak jadi ditilang.. malah dinasehatin..?".

Setelah itu SIM dan STNK saya dikembalikan dan saya disuruh melanjutkan perjalanan :D.

Pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini adalah :
1. Selalu cek keadaan kendaraan anda, supaya anda selamat sampai tujuan
2. Masih ada ya polisi Indonesia yang cari upah dari kesalahan orang lain.. :p

Sekian share dari saya, moga dapat menghibur.. :D